Wednesday, May 27, 2015

Modular Fungsi Void dalam C++

Modular  
Pemrograman Modular adalah suatu teknik pemrograman di mana program yang biasanya cukup besar dibagi-bagi menjadi beberapa bagian program yang lebih kecil sehingga akan mudah dipahami dan dapat digunakan kembali, baik untuk program itu sendiri maupun program lain yang memiliki proses yang sama.
Modul pada bahasa C++ dikenal dengan nama fungsi (function) 
Bahasa C terdiri dari fungsi-fungsi, baik yang langsung dideklarasikan dalam program ataupun dipisah di dalam header file. 
Fungsi yang selalu ada pada program C++ adalah fungsi main 
 
Kelebihan modular : 
Program lebih pendek 
Mudah dibaca dan dimengerti 
Mudah didokumentasi 
Mengurangi kesalahan dan mudah mencari kesalahan 
Kesalahan yang terjadi bersifat “lokal” 
 
Function (fungsi) 
Fungsi/function adalah suatu kumpulan instruksi/perintah/program yang dikelompokkan menjadi satu, letaknya terpisah dari program yang menggunakan fungsi tersebut, memiliki nama tertentu yang unik, dan digunakan untuk mengerjakan suatu tujuan tertentu. 
Dalam bahasa pemrograman lain fungsi dapat disebut sebagai subrutin (basic, VB) atau procedure (pascal, Delphi) 
 
Kelebihan fungsi 
Dapat melakukan pendekatan top-down dan divide-and conquer: 
Top-down: penelusuran program mudah 
Divide-and-conquer: program besar dapat dipisah menjadi program-program kecil. 
Kode program menjadi lebih pendek, mudah dibaca, dan mudah dipahami 
Program dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga program cepat selesai dengan koordinasi yang mudah. 
Mudah dalam mencari kesalahan-kesalahan karena alur logika jelas dan sederhana 
Kesalahan dapat dilokalisasi dalam suatu modul tertentu saja. 
Modifikasi program dapat dilakukan pada suatu modul tertentu saja tanpa mengganggu program keseluruhan 
 
Fungsi – fungsi menjadikan program mempunyai struktur yang jelas. 
Dengan memisahkan langkah – langkah detail ke satu atau lebih fungsi – fungsi, maka fungsi utama (main) akan menjadi lebih pendek, jelas dan mudah dimengerti. 
Fungsi –fungsi digunakan untuk menghindari penulisan program yang sama yang ditulis secara berulang – ulang. 
Langkah – langkah tersebut dapat dituliskan sekali saja secara terpisah dalam bentuk fungsi. Selanjutnya bagian program yang membutuhkan langkah – langkah ini tidak perlu selalu menuliskannya, tidak cukup memanggil fungsi tersebut. 
Mempermudah dokumentasi. 
Reusability: Suatu fungsi dapat digunakan kembali oleh program atau fungsi lain 

Jenis fungsi ada 2: 
Standard Library Function 
Yaitu fungsi-fungsi yang telah disediakan oleh C dalam file-file header atau librarynya. 
Misalnya: clrscr(),  getch() 
Untuk function ini kita harus mendeklarasikan terlebih dahulu library yang akan digunakan, yaitu dengan menggunakan preprosesor direktif. 
Misalnya: #include <conio.h> 
 
Programmer-Defined Function 
Adalah function yang dibuat oleh programmer sendiri. 
Function ini memiliki nama tertentu yang unik dalam program, letaknya terpisah dari program utama, dan bisa dijadikan satu ke dalam suatu library buatan programmer itu sendiri yang kemudian juga di-includekan jika ingin menggunakannya. 
 
 
Rancangan pembuatan fungsi 
Dalam membuat fungsi, perlu diperhatikan: 
Data yang diperlukan sebagai inputan 
Informasi apa yang harus diberikan oleh fungsi yang dibuat ke pemanggilnya 
Algoritma apa yang harus digunakan untuk mengolah data menjadi informasi

Contoh deklarasi dan definisi fungsi 

Kapan menggunakan deklarasi dan definisi funsi ? 
Karena prinsip kerja program C sekuensial, maka 
Jika bagian dari program yang menggunakan fungsi diletakkan sebelum definisi dari fungsi, maka deklarasi dari fungsi diperlukan. 
Akan tetapi jika bagian dari program yang menggunakan fungsi terletak setelah definisi dari fungsi, maka deklarasi dari fungsi dapat tidak dituliskan. 
Jenis fungsi di C++ : 
Fungsi yang tidak mengembalikan nilai (void) 
Fungsi yang mengembalikan nilai (nonvoid) 
  
Fungsi void 
Fungsi yang void sering disebut juga prosedur 
Disebuta void karena fungsi tersebut tidak mengembalikan suatu nilai keluaran yang didapat dari hasil proses fungsi tersebut. 
Ciri:    - tidak adanya keyword return. 
- tidak adanya tipe data di dalam deklarasi     fungsi. 
- menggunakan keyword void. 
Tidak dapat langsung ditampilkan hasilnya 
Tidak memiliki nilai kembalian fungsi 
Keyword void juga digunakan jika suatu function tidak mengandung suatu parameter 
Fungsi non void 
Fungsi non-void disebut juga function 
Disebut non-void karena mengembalikan nilai kembalian yang berasal dari keluaran hasil proses function tersebut 
Ciri: 
- ada keyword return 
- ada tipe data yang mengawali deklarasi fungsi 
- tidak ada keyword void 
Memiliki nilai kembalian 
Dapat dianalogikan sebagai suatu variabel yang memiliki tipe data tertentu sehingga 
Pemanggilan fungsi 
Pada dasarnya fungsi dapat memanggil fungsi lain, bahkan fungsi dapat memanggil dirinya sendiri (rekursif) 

Contoh : 
•Void : void tampilkan_jml (int a, int b) 
  { int jml; 
  jml = a + b; 
  cout<<jml;} 
• Non-void    :  int jumlah (int a, int b) 
  { int jml; 
  jml = a + b; 
  return jml; } 

Saturday, May 16, 2015

Laporan Praktikum Struktur Data Pertemuan 1 Tipe Data

Laporan praktikum struktur data berikut mengenai dengan pengenalan Tipe data, di harapkan laporan praktikum ini hanya sebagai refensi sebagai panduan mengerjakan tugas praktikum.
source pada laporan ini menggunakan compiler Borland C++, sehingga masih menggunakan syntak model C++ lama yang mungkin tidak akan mendukung pada compiler c++ terbaru.